Minggu, 26 Juni 2011

ANALISIS HUBUNGAN INTERTEKS FUSHA AL-QUR’AN DENGAN PUISI RENDARA “DO’A UNTUK BOSNIA” DENGAN KAJIAN RELIGIUS


PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Corak karya sastra yang berhubungan dengan nilai-nilai keagamaan dalam perkembangan kesusastraan Indonesia.  Religious, yang berarti keagamaan atau menambatkan kembali. Jika dalam karya sastra termuat kandungan religius maka akan menambah keindahan karya sastra tersebut. Dalam karya satrsa yang mempadukan dengan ayat Al-Qur’an tersebut menggunakan bahasa Fusha yaitu bahasa arab yang berupa tulisan bukan bahasa lisan karena itu sudah berbeda.bahasa fusha sendiri biasanya digunakan dalam karya sastra. Kami ingin menunjukkan karya sastra yang bernilai positif,bagi pembaca dan ini juga dapat berimplikasi pada cara pandang keagamaan.

B.   Masalah
Dalam menunjukkan interteks dalam karya sastra puisi, tolok ukur kepribadian pengarang sudah bukan pedoman utama untuk menyebutkan bahwa karya ini religious atau tidak. Akan tetapi mencari tau secara langsung dengan membuktikan kebenarannya tersebut.

C.   Tujuan
§  Untuk mengetahui bentuk tranformasi atau interteks puisi- Al-Qur’an
§  Untuk memotivasi pembaca untuk mempunyai semangat religius dalam pengungkapan dalam bentuk apapun melalui sastra
§  Guna memenuhi tugas mata pelajaran puisi I oleh Bpk. Drs.Abdul Wachid,M.Hum
METODE DAN TEORI
Tentang konsep dan prinsip Intertekstual karya sastra apapun jenis dan genre nya,yang lahir dari tangan kreatif pengarang,pada dasarnya selalu berada ditengah-tengah   konteks atau tradisi kebudayaannya. Atau dangan kata lain,bagaimanapun karya sastratidak lahir darisituasi kosong budaya.(Teeuw,1980:11) dalam hal ini,budaya tidak hanya berarti teks-teks kesastraan yang telah ada sebelumnya,tetapi juga seluruh konvensi atau tradisi yang mengelilinginya. Karena di yakini tidak lahir dari situasi kosong budaya itu. Di pastikan karya sastra memiliki hubungn erat dengan karya-karya lainnya.  Dan hubungan itu harus dipahami secara lebih luas karena hubungan itu tidak hanya dapat berupa persamaan tetapi juga perbedaan . hal ini sesuai dangan prinsip bahwa karya sastra selalu dalam ketegangan antara konvensi dan inovasi(Teeuw,1980:12).     
 Intertekstualitas karya sastra baru bermakna penuh dalam hubungannya dengan karya sastra lain,baik dalam hal persamaan maupun pertentangannya. Karya sastra yang menjadi latar penciptaan karya lain disebut hipogram. 





ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN
Di dalam kumpulan puisi “perjalanan bu Aminah” oleh W.S Rendra ini,terdapat beberapa puisi yang mengangkat nilai “religious” atau menggunakan konsep “Tuhan” dan di dalam kumpulan puisi Rendra tersebut,terdapat beberapa puisi yang menggambarkan kedekatan hamba kepada Tuhannya Rendra menuliskan sajaknya lewat Doa yang disampaikan kepada Sang Pencipta. Dan didalam puisi “Doa untuk Bosnia” ini adalah salah satu yang menggunakan konsep Tuhan. Sebagai berikut

Doa untuk Bosnia
Bismillahir rahmaanir rahiim,
Ya Allah Yang Maha Esa
Aku mengikuti rekaman dan berita mengenai peristiwa
Kaum muslim yang teraniaya dan terhina di Bosnia
Aku bertanya,kenapa manusia bisa merusak
Kemanusiaan hanya karna perbedaan agama ?
Apakah kemantapan kepada satu agama bisa
Menyebabkan ia meremehkan mutu peradaban
Dan kesadaran peri kemanusiaan?      
Dan aku juga bertanya kepada diriku sendiri:apakah aku
Akan tetap bisa setia kepada perikemanusiaan
Dan mutu peradaban bila diuji dengan bencana dan penderitaan?

Ya Allah Yang Maha Rahman
Di  dalam surat Al-Maidah Engkau berfirman:
“Hai orang beriman,hendaklah kamu menegakkan kebenaran karena Allah,
Menjadi saksi dengan adil.Dan janganlah kebencianmu pada satu kaum
Menjerumuskan kamu untuk tidak berlaku adil.Lakukanlah keadilan!
Keadilan itulebih dekat kepada taqwa. Dan takutlahkepada Allah
Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang kamu lakukan ”
                                                                                                          
Allah Yang Maha Kuasa,Yang Maha Mendengar,
Sekarang aku menghadapi keadaan yang sangat sulit
Aku sangat marah karena saudara-saudaraku kaum
Muslim di Bosnia dianiaya dan dihinakan
Kini jiwaku bersujud kepadaMu
Lindungilah kesadaranku,agar di dalam kemarahan
Ini aku tidak kehilangan rasa keadilan dan perikemanusian.
Aku bertekad untuk solider dengan perjuangan kaum muslim
Di Bosnia yang melawan kezaliman,tetapi
Aku mohon bimbinganMu agar aku bisa
Melakukan perlawanan tanpa melakukan
Kekejian dan kekejaman yang bertentangan
Dengan firman kitab suciMu

Ya Allah Yang Maha Batin
Alangkah susahnya menderita cinta yang bercampur
Dengan kemarahan:
Memprihatinkan keadilan sambil merasa tesiksa dan terhina
Bimbinglah aku dengan Nafasmu,Ya Allah agar
Dengan begitu
Mataku bisa melihat cahayaMu dan batinku bisa mendengar bisikanMu

Ya Allah Yang Maha Pencipta,Yang Maha Benar
Alangkah sulitnya menjadi pihak yang benar,
Menghadapi pihak yang salah sementara
Harus tetap mempertahankan sifat mulia
Dari orang yang beragma islam
Ya Allah,Yang Maha Kukuh,Yang Maha Perkasa
Lindungilah kekuatan imanku,aku bersujud kepadaMu
Agar disaat-saat yang gelap aku tidak kehilangan
Keberanian untuk menunjuk kepada kitabMu
Agar di dalam hawa yang panas aku tetap bisa
Merasakan kehadiran namaMu Yang Maha Karim
Dan agar di dalan taufan kebingungan aku tetap
Tidak kehilangan sikap takwa dari orang  islam yang beriman

Ya Allah Yang Maha Akbar,Yang Maha Mulia’
Seandainya  aku menjadi muslimin di Bosnia
 Yang digilas bencana
Seandainya aku sendiri yang punah keluarganya
Seandainya aku sendiri yang berada di medan derita disana
Masih mampukah aku mengucapkan doa
Semacam doa ku sekarang ini?

Ya Allah Yang Maha Hakim,Yang Maha Melihat Semuanya 
Alangkah lemahnya manusia:
Gampang goyah disaat tergoda
Gampang takut saat teraniaya
Gampang lupa dissat berdosa
Gampang mabuk kebenaran disaat ia benar
Dan gampang merajalela di saat jaya

Ya Allah
Aku bersujud kepadaMu
Lindungilah aku dari kelemahan-kelemahan manusia
Lindungilah taqwaku kepadaMu
Janganlah sampai aku memberhalakan diriku sendiri
Dasaat aku menyandang kejayaan dan kebenaran
Lundungilah aku dari pengaruh godaan dan kekuasaan
Lindungilah aku dari pengaruh godaan dan kekuasaan
Setan,iblis,jin serta siluman

Ya Allah Yang Menjadi Sumber Perjodohan,Rizki,dan
Hidup mati manusia,tujukanlah
Kepadaku jalan yang bena,yang Kamu ridhoi
Dan bukan yang ditempuh oleh orang-orang yang dzalim

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar !

W.S Rendra
Depok,16 November 1992


Di dalam puisi “doa untuk bosnia” terdapat keunuikan tersendiri,bahwa penulis mencantumkan ayat Al-Qur’an,seperti contohnya pada sajak
 “Hai orang beriman,hendaklah kamu menegakkan kebenaran karena Allah,
Menjadi saksi dengan adil.Dan janganlah kebencianmu pada satu kaum
Menjerumuskan kamu untuk tidak berlaku adil.Lakukanlah keadilan!
Keadilan itulebih dekat kepada taqwa. Dan takutlahkepada Allah
Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang kamu lakukan ”
Ayat tersebut tercantum dalam surat (Al-Maidah6:8)

Pengaruh  Al-Qur’an akan kesungguhan ini menjadi pijakan bagi pengucap moral dalam karya sastra religius islam(Schimmel via Hadi W.M., 1985:vii). Selain itu dalam puisi Rendra ini,terdapat  mozaik kutipan-kutipan di dalam Al-Qur’an. Mari kita cermati dalam contoh sebagai berikut
 “Aku bertanya,kenapa manusia bisa merusak
Kemanusiaan hanya karna perbedaan agama ?
Apakah kemantapan kepada satu agama bisa
Menyebabkan ia meremehkan mutu peradaban
Dan kesadaran peri kemanusiaan?” 
Dari sajak tersebut berintekstual dangan (Al-Maidah6:59)sebagai berikut
“Katakanlah,Wahai ahli kitab!apakah kamu memandang kami salah,hanya karna kami beriman kepada Allah,kepada apa yang diturunkan sebelumnya?sungguah kebanyakandari  kamu adalh orang-orang yang fasik  

Lalu pada kutipan sajak sebagai berikut
“Lindungilah kekuatan imanku,aku bersujud kepadaMu
Agar disaat-saat yang gelap aku tidak kehilangan
Keberanian untuk menunjuk kepada kitabMu”

Dalam sajak ini berinterteks dalam (Al’Maidah 6:16)
“Dengan kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan yang keselamatan,dan (dengan kitab itu pula)Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin –Nya,dan menunjukkan jalan yang lurus.  




“Alangkah lemahnya manusia
Gampang goyah disaat tergoda
Gampang takut saat teraniaya
Gampang lupa dissat berdosa
Gampang mabuk kebenaran disaat ia benar
Dan gampang merajalela di saat jaya”
Sajak diatas menggambarkan sosok umat atau manusia,yang kurang bersyukur atas apa yang Tuhan berikan,berikut interteks surat (Al-Ma’arij(70)19-21)
“Sungguh,manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah. Dan apabila mendapatkan kebaikan (harta) dia jadi kikir”
Dalam puisi Rendra ini,Rendra memakai Asma Al-Husna seperti contohnya sebagai berikut
“Bismillahir rahmaanir rahiim” : dengan nama Allah Yang Maha Pengasih,Maha Penyayang
“Ya Allah Yang Maha Rahman”:Allah yang maha pengasih
“Ynga Maha Karim”: Allah Maha Mulia             
“Allahu Akbar” : Allah Maha Besar
“Ya Allah Yang Maha Hakim”: Allah Maha Menetapkan
“Allahu Akbar ”: Alah Maha Besar
Walau dari sajak-sajak yang berinterteks dangan ayat Al-Qur’an tersebut dalam penggunaan katanya tidak sama,akan tetapi sajak tersebut terkandung resapan-resapan yang memiliki maksud yang sama dengan ayat Al-Qur’an tersebut. Karena puisi Rendra tersebut berada dalam ranah estetika dimana puisi tersebut adalah simbol keindahan serta pengaruhnya terhadap jiwa manusia yaitu perasaan imajinasi dan alam pikiran. Dalam puisi yang berkonsep ketuhanan atau realigi menciptakan jalan lurus lengkap dengan peraturan yang mencegah manusia keluar dari jalur agama seperti ikatan yang tidak melepas hambanya melenceng dari nilai kebenaran berdasarkan tendensi agama tersebut. 











KESIMPULAN
Hubungan Intertekstual terjadi karena adanya respon atau tanggapan dari sebuah teks terhadap karya sastra lain ,baik sebelum atau sesudah karya itu ada.dan tiap teks itu mengambil hal-hal yang bagus dari teks lain berdasarkan tanggapannya dan diolahnya kembali dalam karyanya. Dari  kumpulan puisi W.S Rendra “Perjalanan bu Aminah” puisi yang bernilai religius dalm kumpulan puisi tersebut ada beberapa,namun kami hanya mengambil satu puisi untuk di analisis menggunakn intertekstual.  Yang berjudul “Doa untuk Bosnia” puisi ini mempunyai makna terhadap hamba kepada Tuhannya. Dan memiliki nilai amoral yang bagus walau mungkin masih banyak karya sastra atau puisi yang bernilai religious lebih bagus. Interteks antara Puisi- Al-Qur’an ini menjadikan suatu teks yang cocok berdasarkan tanggapan yang ada.     








DAFTAR PUSTAKA
Wachid B.S,Abdul.2009.Analisis Struktural Semiotik Puisi Surealistis Religius D.Zawawi Imron.Yogyakarta:Cinta Buku
Rendra.1997.Kumpulan puisi perjalanan bu Aminah.Jakarta:Burung Merak Press
Al-Qur’an dan Terjemahannya.Jakarta:Al Huda kelompok gema insane.2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar