Minggu, 20 November 2011

pengajaran sastra


PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Pengajaran sastra adalah suatu kegiatan di sekolah berupa kegiatan belajar mengajar yang berhubungan dengan penyampaian materi apresiasi sastra secara langsung maupun tidak langsung (Sayuti dalam Jabrohim, 1994: 144). Apresiasi sastra langsung yakni siswa diajak secara langsung membaca dan menggeluti karya sastra dan apresiasi ini diutamakn di dalam kelas. Sedangkan apresiasi sastra tidak langsung  artinya siswa diajak memahami hal-hal yang berhubungan dengan kesastraan seperti sejarah sastra, teori sastra, maupun kritik sastra namun karya sastra itu sendiri tidak dikaitkan dalam hal ini.
Pengajaran puisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengajaran sastra, di dalam pengajaran puisi lebih banyak yang bersifat teoritis dan tidak bersiifat apresiatif. Pengajaran puisi di sekolah diharapkan dapat mencapai tujuan utama yaitu memberikan pengalaman secara utuh dan memperlebar kontak emosi serta gagasan pribadi yang menginginkan terjadinya respon terhadap salah satu bentuk karya sastra. Penggunaan metode yang tepat akan banyak berpengaruh terhadap berhasilnya pengajaran. (Sayuti dalam Jabrohim, 1994: 23-24). Pembacaan yang diintegrasikan dengan nada dan melodi dapat memperkuat suasana puisi, memperjelas makna dan ikut membantu membentuk karakter puisi itu sendiri Salah satu bentuk kegiatan pembelajaran apresiasi sastra yaitu musikalisasi puisi. Kegiatan pembelajaran musikalisasi puisi merupakan kegiatan apresiasi puisi yang mempunyai tujuan untuk memahami puisi secara mendalam.

B.   Rumusan Masalah
1.    Bagaimanakah penerapan atau tahapan dalam proses pembelajaran puisi dengan menggunakan teknik musikalisasi puisi pada siswa SMA ?
2.    Bagaimankah peningkatan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik musikalisasi pada sisiwa SMA ?
3.    Apasajakah hambatan-hambatan dalam pembelajaran musikalisasi pada siswa SMA ?


C.   Tujuan
Berdasrkan rumusan maslah di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajarn puisi dengan teknik musikalisasi puisi, serta hambatan-hambatan yang terdapat dalam teknik musikalisasi puisi dan peningkatan pembelajaran siswa dalam kaitannya menulis puisi dengan teknik musikalisasi puisi.

























KAJIAN TEORI

Hakikat Pembelajaran
Pembelajarna adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional untuk membuaat siswa belajar secara aktif  yang menekankan pada penyediaan sumber belajar (Dimyati, 1999: 297). Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan prilaku kearah yang lebih baik.
Menurut Gagne, Bringgs, dan Wager (Winataputra, 2008:199), pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar siswa.

Menulis Puisi
Menulis suatu kegiatan yang bersifat produktif dan ekspresif. Produktif yaitu aktif   dalam membuat karya sastra kemudian ekspresif yaitu tulisan penulis yang berupa ungkapan isi hati dan perasaan  ketika sedang sedih atau bahagia (Tarigan, 1986: 5-6) dalam menulis tentunya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu susunan kata, pemilihan kata, kesatuan, hubungan anatra kalimat, dan lain-lain. Menurut Tarigan (1986: 6-7) ada beberapa ciri-ciri tulisan yang baik, yaitu:
a.    Menggunakan nada yang serasi.
b.    Tulisan ujelas dab dapat dimengerti
c.    Tulisan harus menarik minat pembaca.
d.    Tulisan harus tepat dan sesuai aturan yang berlaku.

Marwanto (1989: 12) mengatakan menulis adalah mengatakan menulis adalah kemampuan untuk mengungkapkan ide, pikiran, pengetahuan, dan pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif, dan dapat dipahami orang lain. Salah satu kegiatan menulis yang membutuhkan kreativitas dan imajinasi yaitu menulis puisi karena melalui puisi penulis dapat mencurahkan isi hatinya dalam bahasa yang indah dan berkesan estetis. Menurut Suwardi (2003: 229) menyebutkan tentang tiga tahap menulis puisi sebagai berikut.
1.    Kognisi dan konsepsi: tahap persiapan atu penentuan topic yang akaan ditulis menjadi puisi. Pada tahap ini siswa menentukan ide yang nantinya akan direalisasikan dalam bentuk puisi sekaligus mematangkan ide tersebut. Pada tahap ini pula biasanya siswa memerlukan suasana khusus dan pemilikan pengetahuan serta pengalaman yang cukup memadai untuk memunculkan ide yang da di dalam benak siswa dan melalui teknik musikalisasi maka secara tidak langsung membantu siswa untuk berimajinasi.
2.    Kombusi atau tahap pengekspresian: tahap ini dapat dikatakan sebagai tahap pembuatan draf atau coretan puisi yang masih diperlukan perbaikan.
3.    Konsumsi: tahap penyempurnaan yaitu setelah puisi sempurna kemudian dilakukan diskusi untuk memberikan penilaian tentang kelebihan dan kekurangan puisi yang ditulis.

Pengertian Puisi
Menurut Mukri (1984: 12) puisi adalah karangan yang di dalamnya terdapat irama yang kuat, bahasa yang padat terwujud dalam dalam kesatuan bait-bait dengan cirri khusus yaitu irama yang kuat, adanya sajak, bersifat liris atau curahan hati, dan pemilihan kata yanga kuat.

            Unsur-unsur Pembangun Puisi
1)    Unsur  Fisik
a)    Diksi (pemilihan kata) merupakan bagian puisi yang mempunyai peranan besar untuk membentuk aspek estetis yang dipakai penyair sebagai salah satu sarana untuk mengungkapkan perasaan dan imajinasi penyair. Diksi juga disebut sebagai pemilihan kata dalam pembuatan sebuah puisi yang harus mempertimbangkan segi irama dan makna baik secara konotatif maupun denotatif (Suharianto, 1985: 22)
b)    Imajinasi merupakan unsur yang berhubungan erat dengan diksi karena imajinasi muncul akibata peran diksi, begitu pula sebaliknya. Melalui daya imajinasi penulis yang tertuang dalam puisinya maka pembaca dapat ikut merasakanatau membanyangkan apa yang dilihat, dirasa, dan didengar penyair yang biasa disebut istilah pencitraan (Waluyo, 1997:66)
c)    Bahasa: merupakan alat  komunikasi berupa lambang dan kode baik secara lisan maupun tertulis. Bahasa dalam sebuah puisi tertentu berbeda dengan bahasa formal atau bahasa sehari-hari, karena bahasa yang dipakai penyair yaitu bahasa figurative yang berarti bahasa untuk mengungkapakan sesuatau secara tidak langsung melalui gaya bahasa atau majas (Waluyo, 1997: 83).
d)    Verifikasi: merupakan bunyi dalam puisi yang menghasilkan rima dan ritma. Rima itu sendiri adalah pengulangan bunyi yang bertujuan untuk membentuk musikalitas sehingga puisi akan menjadi lebih indah dan merdu dibaca. Kemudian ritma adalah beberapa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap  manusia yaitu oral dan nasal yang biasanya disebut asonasi, desonasi, dan aliterasi (Waluyo, 1997: 90).
e)    Tipografi: merupakan ukuran bentuk, wajah puisi, sususnan baris, atau bait pada puisi (Sayuti, 1983: 128)

2)    Unsur Batin
a)    Tema: merupakan persoalan yang ingin diucapkan pengarang. Setiap menulis tentu ada sesuatu yang ingin diungkapkan baik itu masalah yang bersifat pribadi atau masalah di sekitarnya di mana setiap pengarang selalu memiliki perbedaan dalam mengungkapkan suatu tema walaupun tema tersebut sama. Dapat dikatakn bahwa setiap pengarang memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda (Waluyo, 1998:87)
b)    Perasaan: merupakan sikap penyair terhadap pokok masalah yang ditulisnya yaitu ekspresi jiwa yang berupa ungkapn perasaanya baik itu sabar, pantang menyerah atau putus asa (Waluyo, 1997:80)
c)    Nada dan suasana: merupakan sikap penyair terhadap pembaca sedang suasana yaitu keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisinya. Nada dan suasana mempunyai hubungan erat, karena nada tercipta dari suasana, begitupula sebaliknya.
d)    Amanat: merupakan pesan yang ingin disampaikan penyair baik secara implicit maupun eksplisit. Biasanya amanat merupakan alasan munculnya sebuah karya itu dibuat (Waluyo, :1997: 3).

Metode Pengajaran Puisi
Metode pengajaran adalah ketrampilan proses dalam belajar mengajar yang menekankan pada pembentukkan ketrampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan apa yang diperoleh.
Menurut Situmorang (1983: 35-36) ada bebrapa langkah yang dapat ditempuh untuik membuat siswa lebih aktif yaitu: 1) pilihan dua puisi yang akan disajikan; 2) menyuruh murid untuk mengamati dan mencatat hal yang sukar; 3) guru menerangkan hal-hal yang dianggap sukar; 4) guru membacakan puisi tersebut; 5) melakukan diskusi; 6) menyuruh siswa membacakan puisi.

Media Pengajaran Puisi
Media pengajaran adalah salah satu alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan pesan dari suatu sumber kepada penerima. Media pengajaran merupakn salah satu komponen yang penting dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang diharapkan (Soeparno, 1988: 1)
Pengertian Musikalisasi Puisi
Musikalisasi yang sebenarnya (melodisasi puisi) dalam konteks ini sudah merupakan kegiatan menyanyikan puisi total dengan memberi melodi, pola ritme, pemilihan jenis tangga nada, hingga pemberian rambu-rambu dinamik dan ekspresi pada puisi tertentu.







PEMBAHASAN

v  Penerapan metode musikalisasi puisi
Tentu tidak semua guru bahasa Indonesia dapat menerapakan metode ini karena tidak semua guru bahasa dapat menyanyi apalagi mengajarkan kepada siswa-siswi. Cara  paling mudah adalah  mendengarkan hasil rekaman yang berisi puisi-puisi yang sesuai untuk diajarkan di jenjang pendidikan tertentu. cara kedua yakni dengan melibatkan guru kesenian yang ada untuk mengajarkan bagaimana mengajarkan membaca notasi dan melagukannya. Untuk mendukung penerapan teknik musikalisasi puisi perlu sedikit penguasaan unsur-unsur musik secar umum. Unsur-unsur musik yang dimaksud adalah.
·         Nada
·         irama
·         melodi
·         harmoni
·         ekspresi
·         dinamika
·         serta bentuk lagu
tahap-tahap pembelajaran musikalisasi puisi meliputi.
Ø  Tahap pembacaan puisi
Pada tahap ini siswa diajak membaca puisi secara keseluruhan dengan memperhatikan teknik pembacaan puisi. Siswa diberi tugas membaca puisi dengan teknik yang sudah diajarakan dengan memperhatikan nada, irama, rima, intonasi, serta artikulasi yang tepat. Dipilih puisi yang pendek serta relative mudah untuk memahami isi yang terkandung di dalamnya.
Ø  Tahap membaca nada dan melodi
Kegiatan inti dari musikalisasi puisi adalah mengekspresikan puisi dengan menyanyikan bait-bait puisi yang diapresiasi. Dalam mengapresiasikan puisi melalui metode musikalisasi puisi adalah mendengarkannya dari kaset rekaman, VCD dan lainnya dll. Akan lebih lengkap jika siswa juga disajikan teks lagu (partitutur musik) dari puisi yang diapresiasi. Tahap membaca nada atau melodi ini seperti layaknya mengajarkan lagu dengan menggunakn notasi. Karena kepentinganya untuk menyanyikan lagu, lebih baik menggunakan notasi angaka untuk mempermudah mengajarkanya. Baris demi baris siswa diajak menyanyikan melodi dengan teknik solmisasi, hingga keluruhan lagu.
Ø  Tahap Menyanyikan Puisi
Jika melodi lagu sudah dikuasai, tahap berikutnya adalah menyanyikan puisi sesuai melodi. Kegiatan ini dilakukan dengan membagi dua kelompok. Kelompok satu menyanyikan melodi, sedangkan kelompok yang lainnya menyanyikan syairnya secara bergantian.
Ø  Tahap Memaknai Puisi
Menjelang akhir pembelajaran siswa diajak untuk mendengarkan puisi yang sudah dinyanyikan dari kaset rekaman kemudian pengalaman apa yang diperoleh siswa setelah mendengarkan melodisasi puisi tersebut untuk memahami betul isi puisi tersebut.

v  Hambatan – hambatan
Setiapa metode pembelajaran selalu dihadapkan pada masalah dalam penerapannya. Kendala yang dihadapi dalam metode pembelajaran melagukan puisi  atau musikalisasi puisi ini adalah.
Ø  Tidak semua guru dapat membaca melodi. Jika demikian yang terjadi, guru bahasa perlu melibatkan guru seni musik yang ada untuk mengajarkan lagu, sedangkan segi pemaknaan adalah hak guru bahasa.
Ø  Bahwa dalam musikalisasi puisi, tidak semua kata-kata dalam puisi bisa dimusikalisasikan.
Ø  Kurang adanya kepercayaan diri dari setiap individu siswa untuk menunjukkan kemampuannya dalam mempraktekkan musikalisasi puisi, mereka lebih cenderung menyukai untuk memaknai dan menulis puisi yang berupa musikalisai tersebut dari pada mempraktekkannya.
Ø  Keterbatasan media  atau fasilitas yang kurang memadai juga bisa menjadi hambatan dalam pembelajaran musikalisasi puisi, karena untuk mempermudah pengajaran ini, dibutuhkan penggunaan seperti alat perekam maupun VCD, dll.
Ø  Tidak banyak kosakata yang dimiliki oleh siswa.
 
v  Peningkatan Pembelajaran Puisi dengan Teknik Musikalisasi
Dari kegiatan atau pembelajaran ini siswa lebih berperan aktif dan kreatif dibandingkan sebelumnya, secara tidak langsung dengan pembelajaran ini siswa juga belajar dalam pengembangan kosakata lebih memperbanyak kosakata yang mereka miliki sebelumnya. Selain itu siswa mendapatkan ilmu baru dari menyusun rima dalam kegiatan tersebut siswa mengatur fisik puisi agar tercipta irama.


        















KESIMPULAN
Salah satu kegiatan menulis yang membutuhkan kreativitas dan imajinasi yaitu menulis puisi karena melalui puisi penulis dapat mencurahkan isi hatinya dalam bahasa yang indah dan berkesan estetis. Pengajaran puisi di sekolah diharapkan dapat mencapai tujuan utama yaitu memberikan pengalaman secara utuh dan memperlebar kontak emosi serta gagasan pribadi yang menginginkan terjadinya respon terhadap salah satu bentuk karya sastra.
Dalam penerapan musikalisai kepada siswa terdapat beberapa unsur dan tahapan yang harus dilalui. Hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses pembelajaran tidak menjadi penghalang dalam pelaksanaan teknik musikalisasi pada siswa SMA. Satu konvensi dalam menulis puisi yang diikuti penyair adalah kemampuan untuk membangun unsur musik dalam karyanya itu,dalam hal ini irama.  














DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Jabrohim (Ed). 1994. Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sayuti, Suminto A. 1983. Pengantar Pengajaran Puisi. Yogyakarta: FKS IKIP Muhamdiyah.
Tarigan, HenrynGuntur. 1986. Menulis sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung:  Angkasa.
Situmorang. 1983. Puisi dan Metodologi Pengajarannya. Medan: Nusa Indah.
Soeparno. 1988. MediaPengajaran Bahasa. Yogyakarta:  PT. Intan Pariwara.  
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar